![]() |
Resensi Buku Atomic Habits oleh Priska Nur Safitri |
Bagaimana cara memulai kebiasaan baik?
Setiap
orang ingin memiliki kebiasaan (habits).
Namun kebanyakan mereka tak mengetahui bagaimana cara memulai habits. Melalui buku ini James Clear,
mengajak pembaca untuk selangkah kedepan supaya hidup mampu memberi makna. Habits yang dilakukan secara konssisten
setiap hari secara berkelanjutan, meskipun dilakukan dengan durasi singkat akan
memberi pengaruh luar biasa. Membangun kebiasaan baik di tengah masa pandemi seperti ini akan membuat kita terlahir sebagai pribadi baru saat pandemi usai.
Perubahan
kecil sering diabaikan manusia karena perubahan tersebut tidak
langsung menampakkan hasil.
Namun seiring waktu berjalan, kebiasaan
baik akan melipatkangandakan hasilnya sendiri. Karena kebiasaan
adalah bagian dari waktu yang mampu bersahabat, sebaliknya, musuh terbesar diri adalah kebiasaan
buruk.
“..jika bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari, dalam setahun akan mendapatkan 37 kali lebih baik di penghujung tahun. Namun jika setiap hari lebih buruk, dalam setahun maka akan menurun hingga menjadi nol..” (h.18).
Seiring kebiasaan baik yang dilakukan, manusia berorientasi pada sasaran. Membuang waktu guna memikirkan sasaran tanpa merancang suatu sistem adalah kegiatan yang tak seimbang. Maka membangun sistem lebih penting dibanding menentukan sasaran. Sistem yang dibangun dengan baik akan menghasilkan sebuah kemajuan, sementara sasaran hanya menetapkan arah.
Tentukan Target
Apakah pemenang dan
pecundang memiliki sasaran yang sama? Fokus pada sasaran akan mengalami survivorship bias, yang berorientasi
menang, mengabaikan segala cara untuk mencapai target. Sasaran itu sejatinya
orientasi sesaat, karena akaan membawa kita
untuk mengejar hasil tanpa membangun suatu sistem. Namun pemenang adalah
mereka yang terus menerus melakukan kebiasaan baik sekecil apapun dan melakukannya secara
keberlanjutan. Dengan begitu mereka
akan meraih keistimewaan (karena punya
sistem).
Saat
aktivitas terbentuk, aktivitas otak berkurang. Otak akan melompat dalam segala
proses sehingga akan tercipta aturan mental. Saat menghadapi masalah, kita akan tahu bagaimana langkah demi langkah yang harus diambil untuk mencari solusi. Pilihan
yang awalnya memerlukan usaha, jika
dilakukan secara kontinu maka akan menjadi tindakan otomatis kita, sehingga habit baik akan terbentuk. Sejatinya
kebiasaan adalah pintasan dari suatu pengalaman aktifitas kita.
Habits
sangat ditentukan pula oleh lingkungan. Kebiasaan baik seseorang biasanya dipengaruhi dari keluarga maupun
lingkungannya.
Cara membentuk kebiasaan yang
paling efektif adalah meniru kultur perilaku yang kita inginkan. Kebiasan baru
cenderung mudah diraih saat dilakukan setiap hari secara berulang, apalagi
jika lingkungan kita melakukan hal yang serupa.
James
Clear memberi contoh bagaiamana memprogram ulang otak sehingga menghasilkan sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang
dianggap sulit, tak selamanya sulit. Kita dapat membuat itu
menjadi lebih menarik, dengan mengaitkan kebiasaan dengan pengalaman, syaratnya
yaitu dengan mengubah pola pikir.
Mengubah
pola pikir sebagai bagian paling dasar, namun memiliki efek luar biasa. Seperti
di contohkan James Clear. Kita “harus”....
Kata “harus” alangkah baiknya diganti
dengan “berkesempatan”. Berkesempatan
artinya kita mampu menjangkau apa yang harus dilakukan, namun kata harus
‘memberi’ tekanan dalam diri sendiri.
“Pola pikir yang diubah, adalah bagian mengubah satu kata sebagai wujud perubahan pola pikir dalam melihat peristiwa. Serta mengubah beban perilaku sebagai beban namun menjadi suatu kesempatan sebagai bagian dari aktivitas. Ketika kita berkesempatan melakukan hal tersebut artinya memperoleh bukti atas perubahan berdasarkan pola pikir yang telah kita pilih. Perubahan pola pikir bukan sesuatu yang ajaib, dan selangkah lebih maju untuk mencapai ritual motivasi” (h. 150).
Membangun Kebiasaan Membaca
Hambatan
manusia, setelah pola pikir adalah mengambil
aksi (bertindak). Cara efektif untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti suka
‘menunda’ aksi
adalah dengan strategi dua menit.
Ketika melakukan kebiasaan baru, kebiasaan tersebut harus dilakukan dalam
kurang dai dua menit. Contoh “membaca
sebelum tidur” menjadi “membaca satu halaman”. Namun bila hal tersebut terkesan
‘paksaan’ cobalah berhenti setelah dua menit.
Meskipun hanya dilakukan 2
menit. Namun disaat kita fun dengan
membaca buku tersebut, maka dua menit menjadi kurang. Semakin kita membiasakan aktiftas tersebut secara kontinu,
tentu peluang untuk masuk pada hal-hal yang lebih besar semakin terbuka. Membangun habits
harus menjadikan hal tersebut terasa nyata, menjadikannya mudah, dan
menjadikannya menarik. Serta mampu memberi kepuasan yang membuka peluang.
Awal
mula melakukan kebiasaan tentu terasa berat, namun jika dilakukan terus
menerus, berulang-ulang akan menjadi pengembangan pada kefasihan, menemukan
ketrampilan. Kecepatan tersebut berbanding dengan kebiasaan yang otomatis
dilakukan secara berulang-ulang. Bila
kebiasaan dilakukan rutin maka akan menjadi sisi positif. Sehingga kita
berfikir menjadi lebih baik karena adanya pengalaman. Padahal hal tersebut
lebih baik karena Anda memperkuat kebiasaan. Melalui kebiasaan dan praktik yang
disengaja akan memberi hasil berupa penguasaan.
Kebiasaan Baik dan Kepercayaan Diri
Kebiasaan
itu penting bukan karena mampu memberi hasil yang lebih baik, namun kebiasaan
mengubah keyakinan pada diri sendiri. Identitas diri sendiri akan muncul dari
kebiasaan kita, dengan menjadi versi terbaik menurut diri sendiri, untuk
meningkatkan dan memperluas identitas.
James
Clear mengajak pembaca untuk melakukan perbaikan sekecil apapun yang kadang kita menganggapnya tidak bermakna dan tidak akan berdampak pada
kehidupan kita. Namun sekeping perubahan akan memberikan
hal positif jika terus menambahkan
perubahan kecil terhadap apa yang sudah menjadi
kebiasaan kita.
Hasil
adalah “Kebiasaan yang keberlanjutan”. Kekuatan dibalik habits adalah perubahan kecil yang
dilakukan secara terus menerus sehingga
mampu memberi makna dan hasil yang menabjubkan. Sudah, awali saja dengan 2 menit kebaikan setiap hari
dahulu, besok pasti kamu jadi dirimu versi terbaik!
Judul Buku :
Atomic Habits
Penulis :
James Clear
Penerjemah :
Alex Tri Kantjono Widodo
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Hal :
340
ISBN :
978-602-06-3318-3
Presensi :
Priska Nur Safitri